Jalan Pulang

Ijinkan saya membuka post ini dengan sepenggal cerita pribadi saya hari ini.

Jumat, 21 November 2014, hari saya dimulai dengan “sesuatu yang kering”. Hari ini mungkin adalah puncak dari kekeringan saya yang saya alami akhir-akhir ini. Manusia, dia mempunyai siklus kondisi “ruh” nya, seperti sebuah titik pada roda yang sedang berputar. Roda itu terus berputar seiring jalannya waktu dan membuat titik itu menjadi terkadang berada di bawah, di atas, ataupun diantara keduanya. Sama, saya seorang manusia dan saya mengalami hal seperti itu, kondisi “ruh” yang terus berputar.

Suatu hari, seorang mubaligh mengingatkan saya di suatu majelis ilmu, beginilah kurang lebih katanya,”Jika ditelisik dari sejarah penciptaan manusia, sebenarnya kita ini adalah penduduk surga. Nabi Adam dan Bunda Hawa diciptakan dan tinggal di surga sebelum beliau diturunkan ke bumi oleh Allah karena terbujuk oleh iblis. Jadi sebenarnya asal kita adalah surga. Kita di dunia ini hanyalah sekedar mampir minum, seperti kata Rosulullah.”

Surga, itulah asal kita, itulah rumah kita sesungguhnya. Ke sanalah layaknya kita pulang.

Ada kisah tentang seorang Continue reading